Menghabiskan malam tahun baru bersama teman teman cukup membuatku lelah. Kelelahan yang tak membuatku melewatkan hari ini dengan bangun pagi. Tanggal 1 januari 2009, udara pagi yang sejuk menyeka setiap relung paru - paruku. Segera aku berkemas, karena pukul 15.00 sore ini aku harus berangkat ke Lampung.
Tanggal 24 desember kemarin ibuku datang dari lampung, rencananya mau menengok simbah yang baru sakit. Selama di perjalanan, ibuku muntah berulang kali, kepalanya sedikit pusing dan badan terasa sangat lemah. Sesampainya di Jogja, ibu langsung periksa ke Dokter dan analisis dokter manyatakan kalau ibuku mengalami kelelahan yang sangat.
Sampai tanggal 31, keadaan ibuku masih kurang begitu sehat. Badannya masih terasa lemah, dan kadar gulanya dapat dibilang tinggi. Akhirnya saat memesan tiket, aku pesan tiket 2 orang, untuk aku dan ibuku. Secara pribadi aku ngga' tega membiarkan ibu pulang sendiri ke Lampung dalam keadaan selemah itu. Harapanku selama di jalan ibu tidak mengalami sesuatu yang buruk.
Bus yang akan mengantar kami ke Lampung berangkat tepat pada waktunya. Selama perjalanan, kondisi ibuku terbilang cukup prima, walau terkadang ibu merasa mau muntah dan mual, tapi itu masih dalam kadar normal mengingat kondisi jalan yang memang kurang begitu baik. Tepat tanggal 2 pukul 2 siang,aku sampai di lampung, setelah 10 menit menanti, mas nur menjemputku. Langsung saja aku pulang ke rumah, sesampainya dirumah,aku langsung melepas rinduku dengan kedua ponakanku yang lucu n imut - imut. Lili Ais, ngga' nyangka waktu sangat cepat berjalan, mereka sudah tumbuh dengan sangat cepat. Lili Ais tumbuh jadi dua orang yang cantik dan cerdas. Potongan rambut AIS buat aku tersenyum, potongan rambut yang benar - benar unik. Gemes rasanya, pengen nyubitin pipinya yang tembem n cium jidatnya.ehhehehhehehe..
Perjalananku kali ini sangat singkat, karena tanggal 5 januari ini aku harus ujian, maka hari itu juga aku harus pulang ke Lampung. Setelah menyelesaikan beberapa urusan, jam 9 malam hari itu aku pun pulang ke Jogja. Berhubung tidak ada bus malam yang langsung ke Jogja, aku memutuskan untuk menggunakan Damri antar statsiun. Jadi rencananya aku turun di Gambir kemudian melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan kereta.
Sabtu pagi, adzan subuh masih jelas terdengar saat aku tiba di statsiun gambir. Dengan segera aku menuju ke tempat jadwal kereta dipasang. Tiba - tiba ada seorang penjaga keamanan menghampiriku. Dengan ramahnya dia membantuku mencari kereta yang tepat untuk pergi ke Jogja. Seperti kedatangannya yang tiba - tiba, secara mengejutkan ia memberiku penawaran. "mas, daripada antri lewat loket, mending beli sama saya aja mas,lewat jalan samping, cukup dengan uang 350 ribu aja", celetuk satpam statsiun itu. Rasa kaget jelas menyerangku, secara bertubi - tubi dia mencoba meyakinkanku untuk beli tiket darinya. Secara halus aku tolak tawaran itu, dan aku pun pergi ke musholla. 350 ribu untuk kereta TAKSAKA, mati aja lu... ogah, fikirku dalam hati. Akupun shalat dan beristirahat di musholla sambil memikirkan tindakan satpam tadi. "Apakah gaji yang diberikan memang sangat tidak layak ya?? sampai - sampai dia melakukan itu?", fikirku berulang kali.
Alarm di hpku berbunyi, sudah pukul 7 lewat sepuluh menit. Aku langsung bergegas menuju loket. Dengan yakin, aku pesan aja Argo Dwipangga jurusan Solo. Setelah pesan, ingin rasanya aku datangi satpam tadi dan bilang, mas, saya pesan ARGO DWIPANGGA LHO!! dan harganya 330 ribu, lebih murah dari TAKSAKA yang mas tawarkan. Tapi karena aku berfikir hal itu tidak banyak berguna, akupun mengurungkan niatku itu.
16.00 sore itu aku sampai di jogja, tepat 3 hari perjalananku pulang pergi lampung jogja. Sungguh perjalanan yang sangat singkat dan melelahkan. Sebenarnya, banyak hal menarik lain yang terjadi selama perjalanan. Tapi rasa kantuk yang menyerangku membuatku terjangkit pemnyakit males nulis.hehehehehhe.....
1.04.2009
Perjalanan 3 Hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar