Utak atik laptop, merapihkan file - file yang sudah lama tidak tersentuh. Eh..tak sengaja foto - foto perjalananku ke Bromo kemali kutemukan. Lucu... seneng..asik..seru....
Tidak butuh waktu lama untuk membuat fikiran dan angan - anganku melayang menembus relung - relung waktu, mengingat kembali masa - masa dimana aku, richard dan nur melakukan perjalanan ke bromo. Perjalanan yang awalnya hanya dari celetuk iseng, benar - benar menjadi perjalanan yang menyenangkan.
3 jam menjelang keberangkatan, aku sudah selesai berkemas. Nur yang menjadi teman seperjalananku bahkan belum menampakkan batang hidungnya. Aku pun memutuskan untuk belanja ke pasar, memnuhi kebutuhanku yang kurasa masih kurang. Saat aku pulang dari pasar, aku mendengar suara Richard yang baru pulang dari tempat favoritnya. Bujuk rayu kukerahkan untuk mengajak Richard ikut perjalanan ini. Arif yang juga kebetulan mampir sebelum berangkat kerja juga ikut membujuk Richard. Rayuan itu seperti terbuang mentah - mentah, dengan puluhan alasan Richard menolak untuk ikut. Sedari awal tekadku sudah sangat bulat, aku bertekad bahwa apapun yang terjadi, berapapun teman yang mau ikut, atau memang bila cuma harus aku sendiri, aku harus tetap berangkat. Karena tekad itu walaupun Richard tidak jadi ikut, itu tidak menjadi soal bagiku.
Tiba - tiba, setengah jam sebelum berangkat, Richard masuk ke kamarku dan bilang tertarik untuk ikut. hehehehe..seneng banget rasanya, semakin banyak yang ikut maka perjalanan akan semakin berwarna, dan tepat pukul 4 sore, kami berangkat ke terminal. Yup....journey it's begin. Affa yang kebetulan saat itu mau pulang kampung, kami mintai tolong menjadi penunjuk jalan, setidaknya sampai kampung halamannya di probolinggo.
Kami berangkat dari terminal Giwangan Yogyakarta pukul 6.30 sore, dengan bus tujuan Surabaya. Setelah beberapa jam perjalanan, pukul 3.30 pagi kami sampai di Probolinggo. Melihat kondisi kami yang lelah kami putuskan untuk beristirahat sejenak di rumah Affa sebelum melanjutkan perjalanan ke Bromo. Setelah cukup beristirahat selama 11 jam, kamipun berangkat. Cerah mentari di hari itu seperti memberi restu kepada kami untuk memulai perjalanan ini. Hal pertama yang paling kuingat sebelum berangkat adalah sarapan kami. Letak probolinggo yang tidak begitu jauh dari laut membuat "sea food" menjadi menu sehari - hari, dan pagi itu kami disuguhi makanan udang goreng yang saaangat enak..
Dari rumah affa, kami naik LIN (sebutan untuk angkutan kota) menuju ke terminal probolinggo. Sesampainya di terminal, kami langsung menuju pintu keluar terminal. Disebelah kiri pintu keluar terminal, berderet minibus (colt) yang akan membawa kami ke Bromo. Orang sekitar biasa memanggil angkutan ini dengan sebutan BISON, Unik bukan??
Sepanjang perjalanan, kami disuguhi pemandangan yang sangat elok. Berkas cahaya matahari yang menembus lebatnya pepohonan, memperlihatkan keindahan warna - warnanya. Gumpalan awan - awan yang baru terbentuk sebagian menempel di ujung - ujung bukit, terlihat seperti gumpalan - gumpalan kapas. Sebagian gumpalan awan yang lain melayang di langit, warnanya kuning akibat sinar senja membuatnya seperti gula - gula yang sering kumakan di waktu kecil. Udara di tempat itu sungguh sejuk dan bebas dari polusi, membuat badan menjadi terasa lebih segar. Tidak hanya itu saja, ketika kami mengalihkan pandangan ke arah belakang, kami disuguhi pemandangan kota probolinggo yang tertata apik, dan hamparan laut pun terlihat samar - samar.
Begitu kagumnya kami akan ciptaan Tuhan membuat dua jam perjalanan kami terasa sangat indah. Waktu di hpku menunjukkan angka 16.30 saat kami sampai di tempat tujuan. Kemudian setelah mendapat penginapan, kami memutuskan untuk segera melihat indahnya kawah bromo. Subhanallah, kata pertama yang terucap saat aku memandang kawah bromo dari kejauhan. Daya tarik keindahannya yang sangat kuat membuat matahari yang mulai tenggelam tak menyurutkan niat kami untuk segera kesana. Jalan yang kami tempuh adalah jalan "GRATIS" yang biasa digunakan oleh penduduk setempat untuk menuju ke kawah. Walaupun terbilang sangat terjal, jalan ini sangat aman untuk dilalui di malam hari.
Dari atas bukit tempat kami memandang kawah bromo pertama kali, kami memperkirakan letak kawah itu kurang lebih 6 sampai 7 km. Kamipun berasumsi dengan kecepatan kami berjalan, kami mampu sampai disana dalam waktu 1,5 sampai 2 jam. Perhitungan tinggalah perhitungan... ganasnya alam membuat perhitungan kami meleset. Kamipun terjebak di tengah gurun pasir... menuju kawah bromo..
(Bersambung........................................)
12.26.2008
Journey To Bromo....(Part 1)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar